Globalisasi ekonomi dan globalisasi dunia telah menciptakan sistem hubungan internasional yang kompleks. Globalisasi telah memunculkan banyak masalah dan tantangan, termasuk perubahan iklim global, pelanggaran hak asasi manusia, kesenjangan ekonomi, degradasi lingkungan, dan penyebaran penyakit menular. Isu-isu ini telah menciptakan “kekusutan global”, yang mengakibatkan semakin banyaknya konflik.
Kekusutan tersebut mencakup konflik kepentingan antara perusahaan global dan pemerintah nasional. Konflik ini mengakibatkan perlunya campur tangan dan regulasi pemerintah. Hal ini pada gilirannya menyebabkan munculnya kelas elit baru, yang didasarkan pada “modal regulasi,” dan dicirikan oleh penggunaan kekuatan politik daripada kekuatan ekonomi. Kekusutan tersebut juga mencakup konflik antara kepentingan para migran dan negara asal mereka.
Akibat konflik-konflik ini, dunia menjadi terpecah-pecah dan semakin berfokus pada diri sendiri. Perkembangan ini telah menyebabkan hilangnya rasa identitas bersama, dan munculnya era di mana kita semua adalah “pengungsi.”
Di samping konflik-konflik ini, ada persepsi yang berkembang bahwa globalisasi ekonomi dan globalisasi dunia tidak bermanfaat bagi kemanusiaan. Misalnya, hal itu mengakibatkan meningkatnya pengangguran dan kemiskinan. Hal itu juga telah mengurangi kemampuan orang-orang termiskin di dunia untuk mengakses perawatan kesehatan dan pendidikan. Hal itu juga telah berkontribusi terhadap eksploitasi pekerja, kerusakan lingkungan, dan kurangnya penghormatan terhadap hak asasi manusia.
Masalah besar lainnya adalah meningkatnya permintaan bahan bakar fosil dan emisi karbon dioksida yang terkait. Hal ini menyebabkan penggundulan hutan, polusi udara, dan peningkatan suhu, yang dapat menyebabkan berbagai dampak yang menghancurkan. Dampak tersebut termasuk kekeringan, banjir, dan tanah longsor. Masyarakat global perlu bertindak cepat jika kita ingin menghindari bahaya ini.
Solusinya adalah mengadopsi kebijakan yang mengurangi emisi karbon dan mendukung energi terbarukan. Ini akan membantu kita membatasi kerusakan yang disebabkan oleh pemanasan global, sekaligus menciptakan lapangan kerja dan memastikan kemakmuran masa depan planet kita. Ini akan memerlukan pemikiran ulang tentang prioritas kita saat ini dan upaya aktif untuk membangun kemitraan baru antara negara-negara di dunia. Kita perlu memikirkan kembali cara kita hidup, bekerja, dan bepergian, dan memastikan ekonomi kita benar-benar berkelanjutan. Kita perlu berkomitmen pada perjanjian internasional baru untuk menghadapi tantangan globalisasi. Kita perlu menerapkan kebijakan keadilan dan solidaritas dalam menghadapi ancaman ini. Kita perlu memikirkan kembali cara masyarakat kita diorganisasikan, dan memastikan bahwa setiap orang memiliki kesempatan untuk mewujudkan potensi penuh mereka. Kita perlu memikirkan kembali cara kita melindungi lingkungan, dan memastikan bahwa desa global adalah tempat yang aman dan terlindungi bagi semua. Ini akan menjadi tugas yang sulit, tetapi merupakan tugas yang perlu.